Resistor
Resistor adalah komponen
elektronika yang berfungsi untuk
memberikan hambatan terhadap
aliran arus listrik. Dalam rangkaian
listrik dibutuhkan resistor dengan
spesifikasi tertentu, seperti besar
hambatan, arus maksimum yang
boleh dilewatkan dan karakteristik
hambatan terhadap suhu dan panas.
Resistor memberikan hambatan agar
komponen yang diberi tegangan
tidak dialiri dengan arus yang besar,
serta dapat digunakan sebagai
pembagi tegangan.
Kapasitor
kapasitor adalah komponen elektrik
yang berfungsi untuk menyimpan
muatan listrik. Salah satu jenis
kapasitor adalah kapasitor keeping
sejajar. Kapasitor ini terdiri dari dua
buah keping metal sejajar yang
dipisahkan oleh isolator yang
disebut dielektrik. Bila kapasitor
dihubungkan ke batere kapasitor
terisi hingga beda potensial antara
kedua terminalnya sama dengan
tegangan batere. Jika batere
dicabut, muatan-muatan listrik akan
habis dalam waktu yang sangat
lama, terkecuali bila sebuah
konduktor dihubungkan pada kedua
terminal kapasitor.
Dioda
Dioda adalah devais semikonduktor
yang mengalirkan arus satu arah
saja. Dioda terbuat dari Germanium
atau Silicon yang lebih dikenal
dengan Dioda Junction. Dioda juga
digunakan pada adaptor yang
berfungsi sebagai penyearah dari
sinyal AC ke DC.
LED (Light Emitting diode)
LED merupakan komponen yang
dapat mengeluarkan emisi cahaya.
LED merupakan produk temuan lain
setelah dioda. Strukturnya juga
sama dengan dioda, tetapi
belakangan ditemukan bahwa
elektron yang menerjang
sambungan P-N juga melepaskan
energi berupa energi panas dan
energi cahaya. LED dibuat agar lebih
efisien jika mengeluarkan cahaya.
Untuk mendapatkan emisi cahaya
pada semikonduktor, doping yang
pakai adalah galium, arsenic dan
phosporus. Jenis doping yang
berbeda menghasilkan warna
cahaya yang berbeda pula.
Pada saat ini warna-warna cahaya
LED yang banyak ada adalah warna
merah, kuning dan hijau.LED
berwarna biru sangat langka. Pada
dasarnya semua warna bisa
dihasilkan, namun akan menjadi
sangat mahal dan tidak efisien.
Dalam memilih LED selain warna,
perlu diperhatikan tegangan kerja,
arus maksimum dan disipasi
dayanya.
Relay
Transistor tidak dapat berfungsi
sebagai sebagai switch (saklar)
tegangan DC atau tegangan
tinggi .Selain itu, umumnya tidak
digunakan sebagai switching untuk
arus besar (>5 A). Dalam hal ini,
penggunakan relay sangatlah tepat.
Relay berfungsi sebagai saklar yang
bekerja berdasarkan input yang
dimilikinya.
Keuntungan relay :
• dapat switch AC dan DC, transistor
hanya switch DC
• Relay dapat switch tegangan
tinggi, transistor tidak dapat
• Relay pilihan yang tepat untuk
switching arus yang besar
• Relay dapat switch banyak kontak
dalam 1 waktu
Kekurangan relay :
• Relay ukurannya jauh lebih besar
daripada transistor
• Relay tidak dapat switch dengan
cepat
• Relay butuh daya lebih besar
disbanding transistor
• Relay membutuhkan arus input
yang besar
Transistor
Transistor bipolar biasanya
digunakan sebagai saklar elektronik
dan penguat pada rangkaian
elektronika digital. Transistor
memiliki 3 terminal. Transistor
biasanya dibuat dari bahan silikon
atau germanium. Tiga kaki yang
berlainan membentuk transistor
bipolar adalah emitor, basis dan
kolektor. Mereka dapat
dikombinasikan menjadi jenis N-P-N
atau P-N-P yang menjadi satu
sebagai tiga kaki transistor. Gambar
di bawah memperlihatkan bentuk
dan simbol untuk jenis NPN. (Pada
transistor PNP, panah emitor
berlawanan arah).
Gambar Simbol Transistor NPN dan
PNP
rangkaian elektronik, sinyal
inputnya adalah 1 atau 0 ini selalu
dipakai pada basis transistor, yang
mana kolektor dan emitor sebagai
penghubung untuk pemutus (short)
atau sebagai pembuka rangkaian.
Aturan/prosedur transistor sebagai
berikut:
•Pada transistor NPN, memberikan
tegangan positif dari basis ke emitor,
menyebabkan hubungan kolektor ke
emitter terhubung singkat, yang
menyebabkan transistor aktif (on).
Memberikan tegangan negatif atau 0
V dari basis ke emitor menyebabkan
hubungan kolektor dan emitor
terbuka, yang disebut transistor
mati (off)
•Pada PNP transistor PNP,
memberikan tegangan negatif dari
basis ke emitor ini akan menyalakan
transistor (on ). Dan memberikan
tegangan positif atau 0 V dari basis
ke emitor ini akan membuat
transistor mati (off).
Mengenal Sensor Cahaya
Resistor jenis lainnya adalah Light
dependent resistor (LDR). Resistansi
LDR berubah seiring dengan
perubahan intensitas cahaya yang
mengenainya. Dalam keadaan gelap
resistansi LDR sekitar 10 MΩ dan
dalam keadaan terang sebesar 1KΩ
atau kurang. LDR terbuat dari bahan
semikonduktor seperti kadmium
sulfida. Dengan bahan ini energi dari
cahaya yang jatuh menyebabkan
lebih banyak muatan yang dilepas
atau arus listrik meningkat. Artinya
resistansi bahan telah mengalami
penurunan.
LDR digunakan untuk mengubah
energi cahaya menjadi energi listrik.
Saklar cahaya otomatis dan alarm
pencuri adalah beberapa contoh alat
yang menggunakan LDR. Akan tetapi
karena responsnya terhadap cahaya
cukup lambat, LDR tidak digunakan
pada situasi dimana intesitas cahaya
berubah secara drastis.
Gambar Sensor Cahaya LDR
Sensor cahaya berfungsi untuk
mendeteksi cahaya yang ada di
sekitar kita. Sensor yang terkenal
untuk mendeteksi cahaya ialah LDR
(Light Dependent Resistor). Sensor
ini akan berubah nilai hambatannya
apabila ada perubahan tingkat
kecerahan cahaya.
Prinsip inilah yang akan kita
gunakan untuk mengaktifkan
transistor untuk dapat
menggerakkan motor DC (mirip
dengan dinamo pada mainan mobil-
mobilan anak-anak). Perubahan nilai
hambatan pada LDR tersebut akan
menyebabkan perubahan beda
tegangan pada input basis
transistor, sehingga akan
mengaktif/nonaktifkan transistor.
Penerapan lain dari sensor LDR ini
ialah pada Alarm Pencuri.
0 komentar:
Posting Komentar